Daftar  Umroh – Umroh adalah salah satu ibadah yang sangat istimewa bagi umat Muslim. Dalam menjalankan ibadah umroh, terdapat serangkaian ritual yang harus dilakukan dengan penuh kekhusyukan dan kesungguhan.

Salah satu ritual yang menjadi bagian penting dari ibadah umroh adalah sa’i. Sa’i merupakan proses berjalan bolak-balik antara dua bukit, yaitu bukit Shafa dan bukit Marwah, yang menjadi salah satu rukun umroh. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang proses sa’i dalam pelaksanaan ibadah umroh.

Latar Belakang Sejarah Sa’i

Credit: tribunnews

Sejarah sa’i bermula dari kisah Nabi Ibrahim AS, istri beliau Hajar, dan putra mereka Isma’il AS. Dalam sebuah ujian yang besar, Nabi Ibrahim diuji oleh perintah Allah untuk meninggalkan Hajar dan Isma’il di lembah tandus di Makkah tanpa persediaan yang cukup.

Keadaan ini membuat Hajar khawatir. Beliau berlari-lari kecil antara dua bukit, Shafa dan Marwah, mencari air untuk Isma’il yang kehausan. Dengan kemurahan hati-Nya, Allah SWT kemudian memunculkan air zamzam dari bawah kaki Isma’il. Air zamzam ini kemudian menjadi sumber air yang berlimpah di Makkah.

Ketika Nabi Ibrahim kembali untuk menemui keluarganya, mereka sudah ditinggalkan di Makkah sesuai dengan perintah Allah. Saat itulah, perintah Allah datang untuk Hajar untuk melakukan sa’i antara dua bukit. Saat itu menjadi awal mula dari ritual sa’i yang menjadi bagian penting dalam ibadah umroh.

Makna dan Hikmah Sa’i

Credit: detik.com

Sa’i bukan sekadar ritual ibadah umroh yang monoton. Di balik gerakannya yang berulang, terkandung makna dan hikmah mendalam yang patut direnungkan oleh para jemaah.

Pertama, sa’i melambangkan kesabaran dan keteguhan hati. Ketika Hajar berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah yang terik, ia menunjukkan kegigihan luar biasa dalam mencari air untuk putranya, Ismail. Kisah ini menjadi teladan bagi umat Muslim untuk senantiasa tabah dan teguh dalam menghadapi berbagai rintangan hidup.

Lebih dari itu, sa’i juga mengandung nilai pengorbanan. Hajar dan Ismail ditinggalkan di tengah padang pasir tandus dengan bekal yang minim. Namun, mereka tetap teguh imannya dan berserah diri kepada Allah. Kisah ini mengingatkan kita tentang pentingnya pengorbanan dalam meraih keberkahan dari Allah SWT.

Selain itu, sa’i juga menjadi simbol persatuan umat Muslim. Setiap tahun, jutaan jemaah umroh dari berbagai negara berkumpul di Makkah untuk melakukan sa’i bersama-sama. Hal ini menunjukkan persatuan umat Islam dalam melaksanakan ibadah kepada Allah SWT.

Langkah-langkah Sa’i

Credit: Travelkompas

Proses sa’i dalam ibadah umroh melibatkan serangkaian langkah yang harus diikuti dengan tertib dan khusyuk. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Berwudhu: Sebelum memulai sa’i, penting untuk melakukan wudhu sebagai syarat sahnya ibadah.
  2. Niat: Setelah berwudhu, hendaknya niat dilakukan dengan sungguh-sungguh, menyadari bahwa kita melakukan ibadah sa’i karena Allah semata.
  3. Memulai dari Bukit Shafa: Sa’i dimulai dari bukit Shafa. Di sini, jemaah umroh melakukan doa-doa dan dzikir sebelum memulai proses sa’i.
  4. Menuju Bukit Marwah: Setelah berdoa di bukit Shafa, jemaah umroh kemudian melangkah menuju bukit Marwah. Di sini pun, mereka melakukan doa-doa dan dzikir.
  5. Kembali ke Bukit Shafa: Setelah mencapai bukit Marwah, jemaah umroh kembali ke bukit Shafa dan melakukan hal yang sama seperti sebelumnya.
  6. Kembali ke Bukit Marwah: Proses ini diulang hingga sebanyak tujuh kali, yaitu tujuh kali bolak-balik antara bukit Shafa dan Marwah.
  7. Berdoa di Akhir Sa’i: Setelah menyelesaikan tujuh putaran sa’i, jemaah umroh melakukan doa di antara dua bukit sebagai penutup dari ibadah sa’i.

Leave a Reply

Your email address will not be published.