Daftar Umroh – Pada perjalanan ibadah haji, terdapat serangkaian ritual yang harus dilakukan oleh para jamaah sebagai bagian dari kewajiban mereka dalam menjalankan ibadah haji. Salah satu ritual penting yang dilakukan adalah mabit di Muzdalifah. Dalam tulisan ini, kita akan membahas pengertian, hukum, dan pelaksanaan mabit di Muzdalifah.
Pengertian Mabit di Muzdalifah
Mabit di Muzdalifah adalah bagian dari ibadah haji yang dilakukan oleh jamaah pada malam hari setelah melakukan wukuf di Arafah. Muzdalifah sendiri adalah sebuah tempat yang terletak di antara Arafah dan Mina, yang menjadi lokasi untuk melaksanakan beberapa ibadah haji, termasuk mabit.
Mabit di Muzdalifah dilakukan dengan bermalam di tempat tersebut setelah menunaikan wukuf di Arafah. Para jamaah berkumpul di Muzdalifah dan menghabiskan malam dengan berdoa, berzikir, dan memperbanyak ibadah lainnya sebagai bagian dari ketaatan mereka kepada Allah SWT.
Hukum
Hukum pelaksanaan mabit di Muzdalifah merupakan salah satu hukum dalam ibadah haji yang harus dipatuhi oleh para jamaah. Hukum ini termasuk sebagai sunnah muakkadah, yaitu suatu perbuatan yang sangat ditekankan dan dianjurkan untuk dilaksanakan oleh Rasulullah SAW.
Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang melewatkan mabit di Muzdalifah, maka hendaklah ia bermabit (di sana) dan tidak mengganti (dengan bermalam di tempat lain).” Dari hadis ini, dapat disimpulkan bahwa mabit di Muzdalifah merupakan bagian yang tidak bisa dilewatkan dalam ibadah haji.
Secara hukum, pelaksanaan mabit di Muzdalifah wajib dilakukan oleh para jamaah yang sedang menjalankan ibadah haji. Hal ini sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW dan merupakan bagian yang tidak bisa diabaikan dalam menunaikan ibadah haji secara sempurna.
Pelaksanaan
Pelaksanaan mabit di Muzdalifah dilakukan setelah para jamaah menyelesaikan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Setelah matahari terbenam, mereka berangkat menuju Muzdalifah, yang merupakan jarak sekitar 9 kilometer dari Arafah.
Sesampainya di Muzdalifah, para jamaah memilih tempat untuk bermalam sambil melaksanakan ibadah, seperti shalat, berzikir, berdoa, dan membaca Al-Quran. Mereka juga mengumpulkan batu untuk melaksanakan jumrah di hari berikutnya.
Selain itu, pada malam tersebut, para jamaah biasanya juga mengambil kesempatan untuk memperbanyak istighfar dan beristirahat sejenak setelah melewati hari yang panjang di Arafah. Pelaksanaan mabit di Muzdalifah tidak hanya sebagai kewajiban ibadah, tetapi juga sebagai momen untuk merefleksikan diri dan memperkuat ketaatan kepada Allah SWT.
Pada pagi hari tanggal 10 Dzulhijjah, setelah shubuh, para jamaah melaksanakan shalat dan berangkat menuju Mina untuk melaksanakan ritual jumrah dan ibadah lainnya yang merupakan bagian dari ibadah haji.