Jadwal Umroh – Kota Ta’if, yang terletak di pegunungan Hijaz barat daya Arab Saudi, memiliki sejarah yang kaya dan penting dalam konteks Islam. Salah satu peristiwa bersejarah yang terjadi di kota ini adalah kedatangan Rasulullah SAW pada tahun 620 Masehi.
Meskipun perjalanan ini penuh dengan tantangan dan kesulitan, kehadiran Nabi Muhammad di Ta’if memberikan momentum penting bagi perkembangan Islam.
Dalam pelaksanaan umrah, tidak jarang kota ini juga diikutkan sebagai bagian dari paket dan menjadi city tour yang paling banyak diminati oleh para jamaah umrah.
Penasaran tentang kota yang terletak di pegunungan ini? Simak artikel ini lebih lanjut untuk menambah wawasan Anda.
Latar Belakang Kota Ta’if
Ta’if adalah salah satu kota yang memiliki iklim lebih sejuk dan kondisi lingkungan yang berbeda dibandingkan dengan kota-kota lain di sekitarnya. Tidak heran kota ini terkenal akan hawa sejuknya yang jika kebanyakan umat Muslim mengatakan bahwa jika berada di kota ini seperti sedang berada di Puncak.
Dikelilingi oleh pegunungan, kota ini dikenal sebagai tempat peristirahatan yang nyaman bagi banyak orang Arab kuno. Dan berbicara soal sejarah kota ini, sejarah Ta’if mencakup periode sebelum dan sesudah kedatangan Islam.
Untuk periode sebelum kedatangan Islam sendiri, kota ini merupakan pusat perdagangan dan budaya di wilayah Hijaz yang sekarang merupakan Arab Saudi. Mayoritas penghuni kota ini merupakan suku-suku Arab, dan karena letaknya yang berada di pegunungan maka kota ini dianggap sebagai kota yang strategis untuk dijadikan pusat perdagangan.
Sebelum kedatangan agama Islam, penduduk kota ini dulunya menyembah berhala dan suku Quraisy merupakan suku yang berperan besar di kota ini.
Pada saat kedatangan Islam di kota Ta’if, di periode awal dakwah Rasulullah SAW, beliau menghadapi penentangan di Makkah sehingga beliau memutuskan untuk mencari perlindungan di kota ini pada tahun 620 M.
Namun bukannya diterima dengan baik, Rasulullah SAW ditolak untuk berdakwah oleh penduduk kota Ta’if dan mereka mengusir beliau secara kejam.
Meskipun begitu, Rasulullah SAW tidak menyerah dalam berdakwah dan melanjutkan dakwahnya di kota Makkah hingga akhirnya penduduk Makkah memeluk Islam pada tahun 630 M.
Dan setelah penaklukan kota Makkah, penduduk kota Ta’if pun juga mulai memeluk Islam. Sehingga kota ini kemudian menjadi bagian dari wilayah Islam, dan masjid-masjid serta banyak institusi Islam lainnya mulai berdiri dan berkembang di sana.
Ta’if memiliki peran strategis selama periode awal Islam, terutama selama peperangan dan ekspansi ke wilayah-wilayah sekitarnya. Kota ini menjadi pusat administrasi dan budaya yang penting.
Seiring dengan berjalannya waktu, Ta’if berkembang sebagai pusat ekonomi dan budaya. Sehingga pada masa Umayyah dan Abbasiyah, kota ini menjadi pusat pembelajaran dan perdagangan yang penting di wilayah Hijaz.
Selama beberapa abad, Ta’if juga menjadi bagian dari Kesultanan Utsmaniyah. Pada masa ini, kota ini terus berkembang dalam hal ekonomi, budaya, dan administrasi.
Kedatangan Rasulullah SAW di Ta’if
Ketika Rasulullah SAW mengalami kesulitan di Mekkah, dimana dakwah Islamnya dihadapi dengan penolakan dan persekusi yang intens, Allah memerintahkan beliau untuk mencari perlindungan di Ta’if. Nabi Muhammad berharap dapat memperoleh dukungan dari suku-suku di kota ini.
Namun, kenyataannya berbeda. Penduduk Ta’if, terutama kaum elit dan pemimpinnya, menolak ajaran Islam. Rasulullah SAW dan pengikutnya menghadapi penolakan yang keras, bahkan hingga dilempari dengan batu oleh anak-anak dan penduduk kota.
Meskipun mengalami penderitaan fisik dan emosional, Rasulullah tetap sabar dan berdoa untuk hidayah bagi penduduk Ta’if.
Baca Juga: 5 Wisata Thaif Wajib Dikunjungi Jamaah Umroh
Pentingnya Peristiwa di Ta’if
Meskipun tampaknya perjalanan Rasulullah SAW ke Ta’if tidak membuahkan hasil positif dalam hal dukungan dan penerimaan, peristiwa ini memiliki implikasi besar bagi perkembangan Islam.
Allah mengutus malaikat Jibril untuk menawarkan Rasulullah SAW bantuan dari malaikat peniup angin guna menghancurkan penduduk Ta’if yang telah menolak risalah Islam.
Namun, Nabi Muhammad SAW menolak tawaran tersebut, menunjukkan sikap belas kasih dan keinginan untuk memberi hidayah kepada umat manusia.
Pelajaran dari Kedatangan di Ta’if
Peristiwa di Ta’if mengajarkan umat Islam tentang kegigihan, kesabaran, dan kekuatan doa dalam menghadapi tantangan dan penolakan.
Rasulullah SAW memberikan contoh nyata tentang bagaimana seorang pemimpin sejati tidak hanya harus gigih dalam mengemban tugasnya, tetapi juga memiliki hati yang penuh kasih dan pengampunan.
Pengaruh Kedatangan di Ta’if pada Perkembangan Islam
Meskipun awalnya tampak seperti kegagalan, kedatangan Rasulullah SAW di Ta’if secara tidak langsung memperluas cakupan dakwah Islam.
Penolakan yang dialami oleh Nabi Muhammad di Ta’if menjadi ujian berat yang menguji keimanan dan ketabahan beliau serta para sahabatnya. Peristiwa ini juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya melibatkan hati dan jiwa dalam dakwah, bukan hanya pencapaian fisik.
Kota Ta’if dan kedatangan Rasulullah SAW di sana memainkan peran kunci dalam sejarah Islam.
Meskipun penuh dengan kesulitan dan penolakan, peristiwa ini menunjukkan ketabahan dan kegigihan Rasulullah SAW, yang pada akhirnya membawa pesan Islam ke seluruh penjuru Arab.
Kedatangan di Ta’if mengajarkan kita bahwa dalam menghadapi cobaan, kegagalan bukan akhir dari segalanya; sebaliknya, itu adalah titik awal bagi perubahan yang lebih besar dan positif dalam sejarah umat manusia.